Wednesday, November 9, 2011

Ditinggalkan

Bagaimana jika....kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi?




Aku mencoba mencari jawaban.......




Aku baru menyadari betapa berharganya kehadiran alm. Eyang Kakung setelah aku SMP, sedangkan beliau meninggalkanku semenjak kelas 2 SD. Rasa sesak itu muncul ketika aku mengingat kejadian ketika aku masih kelas 1 SD, menelfon eyang setiap minggu adalah suatu ritual di keluargaku, dan ketika itu aku bercerita bahwa aku ingin sepatu baru, namun papa belum bisa membelikannya untukku. Esok hari, alm. Eyang kakung mentransfer uang ke rekeningku untuk membeli sepatu :'( sesepele itu...Entah mengapa aku selalu menangis tersedu jika mengingat beliau.


Aku pernah merasakan kehilangan jati diri sebagai seorang wanita dan ingin menjadi seorang pria karena merasa tidak sehebat jika menjadi seorang pria. Ingin rasanya saat itu ditinggalkan oleh jiwa wanitaku, sesaat merasakan cuek, berani, tegar, bisa mementingkan logika, kuat, mandiri, dan sebagainya. Ada sesuatu dalam diriku yang terus memaksa aku untuk berhenti menjadi wanita karena rasa sakit yang begitu mendera ketika masalah menghantuiku.


Bagimana jika kehilangan.....sosok seperti, Wisnu. Seseorang yang aku pertahankan untuk slalu berada disisiku. Bagaimana jika akhirnya aku ditinggalkan? Rasanya kalender Bali yang waktu itu ku dengar lewat radio menjadi guncangan tersendiri untukku.


Bolehkah aku berharap agar semua orang yang ku sayang selalu ada disisiku?

No comments:

Post a Comment