Thursday, October 13, 2011

Cermin

Pernah nggak sih kamu ngerasa kalo' apa yang kamu alamin itu nggak mungkin dialamin orang lain? Apa yang kamu rasain ga mungkin dirasain orang lain, apa yang bikin kamu sakit ga mungkin bikin orang lain sakit...? Pernah kayak gitu? Sepertinya mulai sekarang kalian harus buang jauh-jauh pemikiran itu, karena bukan kamu saja manusia di dunia ini yang paling sakit atau paling menderita, banyak orang mengalami hal yang sama, atau bahkan lebih parah dari apa yang kamu alami....

Berawal dari pembahasan ringan dan sedikit tegang dengan sahabatku semasa SMP, Tasya, seorang gadis 20 tahun yang sejak SMP sudah menunjukkan bakat kreatif di bidang fashion dan kerajinan tangan. Sejak SMP kelas 2 semester 2 tidak lama setelah aku pindah di sekolah islam ini, Tasya menyusul masuk. Mungkin didorong rasa menjadi 'siswa baru' membuat aku dan Tasya cukup dekat. Kami suka berbagi cerita, tertawa, bernyanyi, makan siang bersama. Dibanding dengan 6 cewek lainnya, aku paling nyaman dan paling dekat dengan Tasya (maklum, sekolah kami memang baru dan sekelas kami hanya ber-20, dengan 8 orang cewek didalamnya).


Ini waktu kita berdua mos SMP :D lucu yaahh...

Awalnya aku menanyakan pada Tasya soal masa SMP dulu, dimana dia sempat marah dengan apa yang aku katakan. Bahkan aku nggak menyadari itu, sampai dia mengirimkan sebuah surel (surat elektronik). :) surelnya masih aku simpan sampai sekarang, umur surel itu sudah 6 tahun 8 bulan (besok 19 Oktober 2011). Itu adalah surel paling berharga yang nggak akan pernah aku hapus :) karena keberadaan surel itu yang meyakinkan aku, bahwa sedekat apapun kita dengan seseorang, dan kemudian sempat terpisah karena ketidaksamaan prinsip dan pemikiran, sampai kapan pun dia akan menjadi orang yang berharga dan ga akan pernah jauh dari kehidupan kita.


Ini pas akhir kelas 3 deh kayaknyaa....

Mungkin setelah kejadian itu, Tasya gak lagi sering menghabiskan waktu bersamaku, tapi jauh-jauh hari, minggu, bulan, bahkan tahun setelahnya, kita semakin dekat walaupun telah terpisah jarak karena nggak lagi disekolah yang sama. :) waktu itu kelas 2 SMA, dan aku sempat mampir main dirumahnya :) kita bermain bersama, foto-foto, seperti nggak pernah terjadi hal-hal yang menyakitinya. Seperti sebelumnya kita nggak pernah jauh. Seperti sejak awal hingga saat itu, kami adalah teman dekat yang slalu bersama.


Ini foto terbaru kita setelah kuliah :)

Lewat BBM aku menceritakan apa yang sedang aku alami, hampir sama dengan kejadian ketika aku dan dia jaman dahulu ketika SMP. Dan aku diberi pandangan yang netral soal masalahku, aku menyadari kesalahanku, dan aku sama Tasya juga menyadari ada yang berlebihan dikasus ini. Kalimat balasan BBM Tasya yang nggak akan pernah aku lupa walaupun udah di end chat, dia bilang kayak gini "Kalo aku sih Ran, temen itu udah kayak sodara, dan ga ada artinya buat aku marah lama-lama atau ngediemin kamu lama-lama, buat aku, temen itu berarti kita nerima semua kebaikan dia dan keburukan dia. Aku sih, kalo' kamu ada yang buruk menurut aku yaa aku sekedar ngingetin, selebihnya mau kamu dengerin atau kamu ga lakuin ya udah, itu hak kamu, bukan berarti terus aku ninggalin kamu"

Senyum dan tetesan air mata membasahi pipiku, mungkin....selama ini aku baru menyadari betapa berharganya Tasya dikehidupan aku :') karena, apapun yang terjadi diantara kita, sampai detik ini pun, kita tetap saling berbagi :') Peluk dan cium buat sahabatku Tasya :)

Dilain sisi, aku mencoba mencari jawaban dari semua kejadian ini ke Wisnu. Jelas ya, aku menyadari kalo' cowok itu lebih cuek dan lebih logis banget pemikirannya :) Tapi ada kalimat penting yang aku nggak bakal lupa dari dia, "Kamu tetep berusaha baik-baik aja sama dia, ntah dia bersikap cuek atau seadanya nanggepinnya itu terserah dia. Aku ga mau kamu ikutan cuek atau menghindar apalagi kalo' sampe kamu nangis lagi gara2 ditanggepin kayak gitu..Aku ga mau banget kamu nangisin itu lagi. Ya gimana-gimananya, aku tetep berharap suatu hari kamu baik lagi sama dia, gimana pun juga dia pernah deket sama kamu"

Mencoba bercermin, merefleksikan ragaku saat ini...
Aku masih bisa berdiri, aku masih bisa tersenyum, dan aku masih bisa berusaha, :)
Kembali bercermin dan memasukkan jiwaku ketika SMP,
Aku kembali optimis, dan berharap kalo' waktu bakal nyembuhin segala sesuatunya :)

Bercermin,
Bahwa yang lalu, yang menyakitkan, suatu hari akan dikenang sebagai suatu cerita pengalaman paling menyentuh dan membahagiakan, bahkan mungkin....mengundang gelak tawa siapapun yang mendengar ceritanya....
:)

"Ketika mengenal seseorang dan selalu melihat sisi baiknya, kita menjadi sangat terikat dan merasa nyaman didalamnya. Jika suatu hari sisi buruknya terlihat, apa kita akan meninggalkannya? Mengingatkan, kemudian tidak peduli atau memilih berdiri diantara sisi baik dan sisi buruknya? Mengingatkan, memantau dan tetap berbagi suka duka bersama" - Rani (setelah berbagi cerita dengan Tasya dan Wisnu)

:) Buat semua orang yang telah tersakiti oleh diriku, Maaf sekali lagi tulus ku ucapkan, ini diriku, jika memang diriku yang seperti ini tidak bisa kalian terima lagi, coba jadikan semua yang telah terjadi sebagai pelajaran, dan coba lihat aku sebagai teman yang kalian kenal, walaupun memang tidak bisa seperti dulu lagi :)

Aku sadar, melupakan hal yang menyakitkan itu sulit, karena aku melihatnya sendiri setiap hari dikehidupanku.....Tapi bukan berarti kita tidak bisa berjalan untuk maju kan?

No comments:

Post a Comment