Wednesday, June 20, 2012

It's ME

Assalamu'alaikum wr.wb

Mau sedikit narsis dengan membagi foto-foto terbaru dengan hijab :D Alhamdulillah semenjak memutuskan untuk berhijab diawal tahun 2012 tepatnya akhir bulan Januari, kehidupan saya menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Segala sesuatu yang terjadi saya serahkan hasilnya kepada Allah Swt, bahkan ketika saya harus gagal dalam sebuah ujian, maka saya yakin Allah Swt sudah merencanakan yang terbaik buat saya :) bahkan ketika hubungan saya dengan seseorang harus berubah menjadi sahabat maka saya yakin itulah yang terbaik buat saya, dia, dan semua orang disekitar saya. Alhamdulillah buah dari keyakinan itu adalah semuaaaa jauuhhh lebih baik dari yang saya inginkan :) Terimakasih Ya Allah...

Doa saya semoga, ketaatan saya kepada Allah Swt tidak pernah berkurang, kalau bisa bertambah dan terus bertambah...Aaamiin YRA...

Daaan...inilah keisengan saya sewaktu di stase Keterampilan Umum





Kenapa backgroundnya Irian Jaya? hmmm....ada cerita dibalik keinginan saya untuk PTT di pulau ini. Selain karena motivasi dari dosen radiologi yang menceritakan betapa banyak pengalaman berharga yang diperolehnya selama di Irian dan bagaimana bisa mencicil untuk membangun rumah dari gaji selama PTT (ini paling penting) uppss...kenapa udah mikirin nyicil rumah sih Ran? emang udah mau nikah?

hehee...belum sih, tapi kalo' dikasih Jodoh dalam waktu dekaat kan setidaknya udah ada yang saya persiapkan yang menunjukkan betapa saya serius dalam hal ini :)

Menurut saya, membangun sebuah keluarga itu bukan sekedar ibadah kepada Allah Swt, tapi juga seni bagaimana membangun sebuah 'istana' di dunia dan di akhirat :) dan itu ga cuma dibebanin ke suami aja, tapi istri juga berpartisipasi didalamnya. Ya kalo' misalnya istrinya ga kerja bisa menjadi Menteri Keuangan yang baik dong kalo' udah mau mempelajari banyak hal tentang investasi dan bagaimana mengatur pengeluaran dan tetap bisa menabung untuk hal-hal yang bersifat darurat.

Agak jahat sih menurut saya kalo' masih banyak orang yang berfikir umur saya sekarang (22 tahun) masih disebut usia yang muda untuk memulai sebuah rumah tangga. Sebenarnya tergantung yang berusia 22 tahun itu sejauh mana visi dan misinya tentang rumah tangga. Seorang sahabat saya saja bisa menikah diumurnya yang baru saja menjadi 21 tahun dengan restu kedua orang tua, tetap melanjutkan kuliah dan tetap bekerja menghidupi kehidupan mereka sendiri. :) sangat membanggakan bukan?

eh! kok jadi kesini sih ngebahasnya... :)) hahhaa, kita skip aja ya, nanti kapan2 dibahas lebih lanjut.

Nah, alasan lain kenapa saya memilih Irian untuk tempat PTT adalah saya merasa Allah Swt menunjukkan jalan saya untuk kesana :) hehee,

Nah yang dibawah ini adalah keisengan saya gabung2in foto2 berhijab....



daaan...

perut lagi ngaco banget nih (period) >< sampai ketemu lagiiii...

Wassalamu'alaikum wr.wb

Yang baik ambil sebagai pelajaran, yang buruk maka buang jauh2 dan tegur saya. Terimakasih

Sosnet dan korelasinya dengan Umur

Assalamu'alaikum wr.wb

Hello :D setelah sekian lama akhirnya saya memutuskan untuk mulai menulis blog lagi :D

Kali ini mau membahas soal betapa hal-hal disekitar saya membuat perut saya seperti ada yang ngocok-ngocok alias bikin saya tertawa geli. Berawal dari sebuah jejaring sosial yang dibawah ini....






Buat saya pribadi, jejaring sosial diatas saya gunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman saya yang kebetulan tersebar di berbagai benua *oke lebay :p*. Memang ada teman terdekat yang kebetulan melanjutkan kuliah di Jerman, teman SD sepanjang masa yang begitu ramah dan baik di Makassar, teman SMP di Malang dan Cibubur, belum lagi teman SMP yang di Cibubur ini ada juga yang kuliahnya di Malaysia, jadi fix banget sosnet diatas membantu saya untuk berkomunikasi dan tetap menjaga silaturahim :)


Selain sebagai media komunikasi yang terhitung mudah, tinggal tak tik tuk, sosnet diatas juga membantu saya mencari informasi terbaru, mencari ilmu tentang dunia enterpreneur, mencari ilmu tentang agama lewat account terpercaya, dan tentu sering kali menjadi tempat saya berbagi apa yang saya rasakan dalam bentuk 'mini blog' :)


Apapun tujuan kita membuat account disosnet di atas, kita tentunya harus menyadari bahwa account kita adalah sebuah konsumsi publik kecuali anda membuatnya terprotect (tentu dengan pertimbangan khusus mengapa kita memilih untuk membuat account kita hanya dibaca orang-orang tertentu). Bukankah sudah sepantasnya dan sudah etikanya ketika bersosialisasi secara langsung atau lewat media kita mempertimbangkan apa yang akan diucapkan/ditulis?


Ya, saya mengerti soal orang-orang yang dengan bangga menulis "My Account, My Rules! don't like? just klik unfollow"


Betul sekali bahwa sosnet ini anda yang membuat, anda yang menentukan mau menulis apa, dan anda yang memutuskan tujuan dibuatnya account tersebut untuk apa, namun pernahkah terfikirkan, apa pandangan orang dan pendapat orang ketika melihat 'timeline' anda dipenuhi caci maki, menghardik orang, ataupun hal-hal yang menunjukkan ketidakdewasaan anda menggunakan sosial network ini?









Untuk sekedar membuka wawasan saja, apa yang anda bagi kepada orang lain dalam bentuk kebaikan akan kembali ke diri anda dalam bentuk kebaikan. Namun bagaimana ketika yang terjadi adalah sebaliknya? 1. Jelas merugikan citra diri (wah, menurut saya pencitraan itu tetap penting lho, kalo' dikorelasikan dengan hubungan sosial, kalo' ada yang bilang saya munafik ya silahkan, menurut saya ini bukan munafik, tapi ini adalah etika bersosialisasi) 2. Mendatangkan hal buruk ke kita (waduh, misalnya saja saya seorang dokter, namun isi 'timeline' saya adalah mencaci maki orang yang tidak saya suka atau marah-marah dengan keadaan yang saya alami atau sekedar membagi suatu pendapat negatif yang sama sekali tidak menimbulkan optimisme, nah lhoo...gimana ga orang-orang pada kabur dan ga mau berobat sama saya :)) *LOL* lha wong dokter itu udah kerjaannya menimbulkan optimisme ini malah nyebar negatifisme *maafkan penulisan kalo' ngasal yaa*)


Jadi, jika ada seorang remaja berusia 14 tahun selalu membagikan hal-hal positif di'timeline'nya dan berisi kata-kata baik dan tidak mengandung kekerasan VS seorang dokter 22 tahun yang 'timeline'nya berisi kalimat yang mengancam, marah-marah, dan menulis sumpah serapah kepada seseorang atau beberapa orang, mana yang lebih banyak followers dan lebih bisa dihargai? Even dia seorang dokter lhoo, eeh...bahkan lebih parahnya lagi, dia Seorang Dokter! naah....gimana tuh ya?


heheee....berdasarkan apa yang saya lihat dan saya perhatikan selama 22 tahun kehidupan saya, sungguh benar umur tidak menggambarkan bagaimana kedewasaan seseorang. Justru dewasa itu pilihan dari setiap orang, bagaimana mau berperilaku, bertutur kata, berdisiplin dengan waktu, itu pilihan setiap orang, jelas bukan berdasarkan umur. Siapa bilang orang yang umurnya 40 tahun kata-kata dan tutur katanya akan selalu lebih baik dari remaja umur 15 tahun? hahaa...kenyataannya ga seperti itu :)


Yaa...semoga orang yang menginspirasi ditulisnya blog ini bisa diberikan pencerahan agar bisa berperilaku lebih 'sesuai' dengan umurnya, dan bisa belajar menghargai orang lain sebelum 'berkoar' minta dihargai :)


Kurang dan lebihnya dari penulisan blog ini mohon maaf yang sebesar-besarnya, namun sebagai salah satu media sosial, bisakah blog ini menjadi tempat untuk saling introspeksi :) sekian.


Wassalamu'alaikum wr.wb


Apa yang baik maka serap sebagai ilmu, apa yang buruk maka buang dan tegurlah saya. Terimakasih